Mother series #2 (2024)

Meicy Sitorus menangkap ibunya melalui ‘selubung’ yang lain. Selubung yang dipakai oleh Meicy adalah koleksi benda-benda milik ibunya. Koleksi benda-benda itu dapat merujuk ke satu ikatan penting, yaitu ingatan. Melalui benda-benda itu, ibu dari Meicy, Laily, ingin memberi ruang di dalam dirinya untuk mengingat sesuatu, entah itu adalah memori masa kecilnya, kota-kota jauh tempat ia pernah tinggal, pemberian dari seseorang yang ia sayangi, atau benda yang sengaja ia beli untuk menyenangkan hatinya. Laily memotret ruang matahati-nya melalui benda-benda yang ia letakkan di seluruh pojok rumahnya. Sementara Meicy memotret benda-benda itu untuk memberikan ruang di matahatinya tentang ibu: ingatan di hari depan. Menelisik lebih lanjut hubungan manusia dengan benda-benda, maka kita akan tertumbuk pada perilaku manusia yang unik dan kadang mencengangkan. Kebiasaan manusia untuk mengoleksi, menyimpan, bahkan menimbun benda-benda acapkali dihubungkan dengan perilaku manusia untuk bertahan hidup. Benda-benda koleksi yang dimiliki oleh Laily adalah jalan kecil yang juga membantunya bertahan hidup.  Di lain sisi, Meicy juga memotret dengan kesadaran untuk bertahan hidup untuk selalu terhubung dengan ibunya. Benda-benda adalah bentuk lain dari kehadiran manusia, meskipun kehadirannya begitu samar-samar, sebuah benda dapat melemparkan kita menuju ke suatu waktu. Seseorang yang melihat potret Meicy dengan benda-benda milik ibunya akan terlempar ke ruang matahati-nya sendiri dan merasakan bahwa koleksi benda-benda dan catatan-catatan kecil yang terdapat pada gambar-gambar itu adalah juga miliknya. Dengan kata lain gambar-gambar itu hendak mengatakan, sampai kapanpun kehadiran seseorang menjadi abadi melalui koleksi benda-bendanya yang terhampar di sekujur rumah. 

Theoresia Rumthe 
(Kutipan tulisan pengantar pameran Memori Matahati)